Sumedang, 3 Juli 2025 — Suasana teduh di Jatinangor National Golf & Resort beberapa hari lalu bukan sekadar tempat kongkow, melainkan markas perlawanan terhadap peredaran rokok ilegal. Di sana, pemerintah menggandeng Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) dari delapan kecamatan untuk merangkul warganya, memberi edukasi, dan membangun semangat bersama melawan rokok tanpa pita cukai.
Dinas Komunikasi dan Informatika Sumedang (Diskominfosanditik) menghadirkan kegiatan ini selama dua hari, yang disebut Diseminasi Gempur Rokok Ilegal, bertujuan membuat informasi cukai dan bahayanya mudah dipahami hingga ke akar rumput
Kenapa Peran KIM Sangat Kunci
Kepala Diskominfosanditik, Sonson M. Nurikhsan, menekankan betapa strategisnya peran KIM. Sebagai garda terdepan informasi, mereka diharapkan mampu menyulap pesan teknis tentang cukai menjadi cerita nyata yang mengena di masyarakat.
“Peredaran rokok ilegal tak hanya menggerus penerimaan negara, tapi juga melemahkan standar kesehatan. Peran masyarakat sangat krusial,” katanya.
Sementara itu, Erick Febriant, Kabid IKP Diskominfosanditik, menambahkan bahwa KIM bukan sekadar penyampai fakta, namun agen perubahan.
“Mereka dilatih agar bisa menyampaikan pesan anti-rokok ilegal secara persuasif dan informatif kepada lingkungan masing-masing,” ujarnya.
Lebih dari Sekadar Edukasi
Program ini tidak berhenti di forum formal. Ia dirancang sebagai gerakan berkelanjutan yang kemudian diikuti oleh partisipasi aktif komunitas. Di saat yang sama, Pemkab melalui Diskominfosanditik juga melakukan sosialisasi secara menyeluruh—dilaporkan lewat media sosial, pertemuan warga, hingga pasar tradisional .
Hasil Nyata: Penindakan dan Pendidikan Publik
Langkah edukasi ini langsung beriringan dengan aksi nyata. Tak lama setelah program ini berlangsung, aparat seperti Bea Cukai dan Satpol PP beberapa kali berhasil menggagalkan peredaran rokok ilegal, dengan operasi tangkap tangan di warung-warung local.
Refleksi: Ketika Warga Jadi Pahlawan Lokal
Kegiatan ini membuktikan bahwa pemberantasan peredaran rokok ilegal bukan sekadar tugas pemerintah atau aparat. Ini juga tugas kita semua. Lewat KIM dan gerakan “Gempur Rokok Ilegal”, setiap warga bisa menjadi agen perubahan. Bukan sebagai pengendali industri, tapi sebagai penjaga masa depan kesehatan dan ekonomi daerah.