News

Sekolah Rakyat Terintegrasi di Sumedang: Satu Atap, Tiga Harapan Pendidikan

12
×

Sekolah Rakyat Terintegrasi di Sumedang: Satu Atap, Tiga Harapan Pendidikan

Share this article
Peluncuran Sekolah Rakyat

SUMEDANG, 21 Juli 2025 – Langkah baru dunia pendidikan di Sumedang segera dimulai. Akhir Juli 2025, sebuah sekolah dengan konsep tak biasa akan resmi diluncurkan: Sekolah Rakyat Terintegrasi, tempat di mana anak-anak dari jenjang SD, SMP, hingga SMA belajar bersama dalam satu atap.

Program ini merupakan bagian dari prioritas nasional yang tengah digarap serius oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang. Bukan sekadar formalitas, peluncuran Sekolah Rakyat ini diproyeksikan sebagai model pendidikan alternatif yang inklusif, membumi, dan menyatukan semua lapisan masyarakat dalam semangat belajar.

Dalam rapat koordinasi Senin pagi (21/7/2025) di Ruang Rapat Sekda, PPS, Sekretaris Daerah (Sekda) Sumedang, Tuti Ruswati, mengonfirmasi bahwa segala aspek substansial telah siap.

“Walau sarana prasarana masih 50 persen rampung, dari sisi peserta didik, tenaga pengajar, hingga kurikulum, kami sudah bersiap. InsyaAllah jalan,” ungkap Tuti penuh semangat.

Belajar Bersama di Bawah Satu Atap

Sekolah Rakyat ini memang unik. Di saat banyak sekolah masih membatasi jenjang pendidikan berdasarkan lokasi dan bangunan, Sumedang justru menyatukannya. Total 150 siswa telah terdaftar, terdiri dari:

  • SD: 25 siswa (16 laki-laki, 9 perempuan)
  • SMP: 50 siswa (23 laki-laki, 27 perempuan)
  • SMA: 75 siswa (35 laki-laki, 40 perempuan)

“Ini bukan sekadar inovasi. Ini pendekatan terintegrasi yang memungkinkan SD sampai SMA berkembang dalam satu ekosistem,” jelas Sekda.

Para siswa akan menjalani proses pembelajaran yang dirancang untuk menumbuhkan pemahaman lintas jenjang dan karakter kepemimpinan sejak dini. Tidak hanya mereka belajar bersama, tapi juga tumbuh bersama.

Pengajar dan Kurikulum: Siap Menjawab Tantangan Zaman

Untuk mendampingi para siswa, 21 guru telah disiapkan. Mereka berasal dari berbagai latar belakang pendidikan dan telah melalui proses seleksi yang ketat. Kurikulumnya mengadopsi pendekatan tematik, kontekstual, dan berbasis penguatan karakter selaras dengan prinsip merdeka belajar.

See also  Ini Pesan Bupati kepada 16 JPT Pratama yang Dilantik

“Kami ingin mendidik generasi yang tak hanya pintar, tapi juga peka lingkungan, kritis, dan punya empati,” tegas Tuti.

Guru-guru di Sekolah Rakyat ini bukan sekadar pengajar, tapi pembimbing kehidupan. Mereka dilatih untuk membangun relasi edukatif yang setara dan menyenangkan.

Launching di Ambang Pintu

Tuti memastikan, peluncuran Sekolah Rakyat akan dilakukan pada akhir Juli 2025, tepat saat tahun ajaran baru dimulai. Berbagai persiapan tengah dipacu agar saat momen itu tiba, Sumedang bisa menyambutnya dengan penuh kebanggaan.

“Kami kejar semua yang masih kurang, baik teknis maupun administratif. Targetnya, begitu tahun ajaran dimulai, Sekolah Rakyat langsung berjalan,” ujar Sekda.

Launching ini bukan sekadar seremonial. Ini adalah penanda transformasi, bahwa pendidikan di Sumedang tak lagi konvensional dan menara gading, tapi inklusif, fleksibel, dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Bukan Proyek Biasa, Tapi Investasi Masa Depan

Sekda pun mengajak semua elemen—pemerintah, DPRD, tokoh masyarakat, pendidik, hingga orang tua untuk ikut mengawal dan mendukung keberlangsungan sekolah ini.

“Kami butuh dukungan penuh. Sekolah Rakyat bukan proyek jangka pendek, ini investasi jangka panjang untuk masa depan Sumedang,” tutup Tuti.

Sekolah Rakyat Terintegrasi hadir bukan sebagai tambahan sekolah biasa. Ia adalah cerminan bahwa Sumedang berani berpikir beda dan bertindak nyata. Dengan semangat gotong royong dan keberpihakan pada pendidikan untuk semua, sekolah ini diharapkan menjadi cikal bakal gerakan pembelajaran berbasis kebersamaan, nilai lokal, dan inovasi nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *