Sumedang, 13 Agustus 2025 – Wakil Bupati Sumedang, M. Fajar Aldila, memberikan apresiasi atas peran Pimpinan Daerah (PD) Aisyiyah yang tidak hanya bergerak di bidang dakwah, tetapi juga aktif dalam pendidikan, kesehatan, sosial, dan lingkungan.
Hal itu disampaikan Fajar saat menerima audiensi PD Aisyiyah Sumedang di ruang kerjanya, Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Rabu (13/8/2025).
Isu Pinjaman Online dan Dampaknya
Dalam pertemuan tersebut, Wabup menyoroti maraknya praktik pinjaman online (pinjol) yang banyak menjerat masyarakat, khususnya kaum ibu.
“Bunga Pinjol ini tidak masuk akal, akibatnya banyak yang terjerat utang, bahkan memicu kekerasan dalam rumah tangga dan perceraian,” ungkapnya.
Pernikahan Dini Masih Terjadi
Fajar juga menyoroti fenomena pernikahan dini yang masih ditemui di Sumedang.
“Banyak putri kita yang baru berusia 16 tahun sudah menikah dan memiliki anak. Ini jelas belum siap secara mental maupun finansial,” tegasnya.
Pentingnya Peningkatan SDM Perempuan
Selain itu, Wabup menekankan pentingnya membangun mentalitas dan karakter sumber daya manusia, terutama generasi muda perempuan. Ia menyebut, penguatan SDM menjadi kunci agar perempuan dapat lebih mandiri dan berkontribusi dalam pembangunan daerah.
Kolaborasi Pemda dan Aisyiyah
Wabup Fajar membuka peluang kolaborasi dengan Aisyiyah, termasuk pembentukan Majelis Taklim khusus perempuan serta pelibatan Aisyiyah dalam kegiatan masyarakat, mulai dari panen raya hingga Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN).
“Peran Aisyiyah sangat dibutuhkan, apalagi dalam mendukung Visi Indonesia Emas 2045. Pemerintah siap berkolaborasi agar perempuan Sumedang semakin mandiri, berdaya, dan berkontribusi bagi kemajuan daerah,” pungkasnya.
Aisyiyah dan Visi Indonesia Emas
Melalui kemitraan dengan pemerintah daerah, Aisyiyah diharapkan mampu memperkuat perannya dalam pemberdayaan perempuan, baik dari sisi pendidikan, ekonomi, maupun sosial. Sinergi ini juga menjadi bagian dari upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dengan perempuan sebagai motor penggerak pembangunan bangsa.