Sumedang, 20 Agustus 2025 – Hujan deras yang mengguyur wilayah Tanjungsari sejak Selasa (19/08/2025) pagi hingga sore menyebabkan longsor di Jalan Raya Kabupaten Dusun Cijambu, Desa Kadakajaya, Kecamatan Tanjungsari. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 18.30 WIB itu menutup badan jalan dengan material tanah, sehingga akses vital penghubung Tanjungsari–Cijambu lumpuh total dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat maupun truk.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat karena jalur tersebut merupakan urat nadi perekonomian dan transportasi warga yang menghubungkan desa menuju pusat Kecamatan Tanjungsari.
TNI Turun Langsung ke Lokasi
Menindaklanjuti laporan warga, Dandim 0610/Sumedang Letkol Arh Kusuma Ardianto, S.I.P., M.Han. bersama Danramil 1004/Tanjungsari Kapten Inf Agus Hermawan serta Kepala Desa Kadakajaya, Supendi, melakukan peninjauan lapangan pada Rabu (20/08) pukul 14.00 WIB. Kehadiran jajaran TNI ini untuk memastikan langkah tanggap darurat berjalan cepat agar aktivitas masyarakat tidak lumpuh terlalu lama.
“Kehadiran kami di sini memastikan penanganan darurat dilakukan secara terukur. Akses jalan ini penting untuk mobilitas masyarakat, sehingga harus segera dipulihkan,” ujar Dandim Kusuma Ardianto di lokasi.
Kronologi Kejadian
Berdasarkan laporan, hujan deras mengguyur sejak pukul 05.00 WIB hingga menjelang malam. Sekitar pukul 18.00 WIB, Babinsa Kadakajaya, Serda Ridwan, menerima informasi dari warga terkait terjadinya longsor di RT 02 RW 02 Dusun Cijambu.
Babinsa bersama warga, piket Koramil, serta tim BPBD Kabupaten Sumedang segera menutup jalur sementara, memasang tanda peringatan, dan mengamankan lokasi agar tidak membahayakan pengendara. Selain itu, pagar pembatas dipasang untuk mencegah kendaraan melintas dan himbauan kewaspadaan disampaikan kepada masyarakat sekitar.
Tindakan Darurat dan Karya Bakti
Sebagai tindak lanjut, TNI menyiapkan langkah darurat berupa karya bakti yang dijadwalkan pada Kamis (21/08). Personel Koramil 1004/Tanjungsari akan dikerahkan untuk melakukan pembersihan material longsor, pembangunan tanggul sementara, serta pemasangan terpal guna mencegah longsor susulan.
Upaya cepat ini diharapkan mampu meminimalisir dampak kerusakan sekaligus membuka kembali jalur transportasi yang sempat tertutup total.
Kondisi Terkini
Hingga Rabu sore, material longsor sudah berhasil dibersihkan sebagian. Jalan dapat dilalui terbatas oleh kendaraan roda empat kecil, meskipun kondisi tanah masih labil dan rawan pergeseran. Aparat pun tetap menghimbau masyarakat agar berhati-hati dan tidak memaksakan diri melintas ketika hujan deras turun.
“Material sudah dibersihkan sebagian, tetapi kami tetap waspada karena kondisi tanah masih labil. Keselamatan warga harus menjadi prioritas,” ujar Danramil Agus Hermawan.
Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun kerugian materi akibat peristiwa ini. Namun, jika tidak segera ditangani secara permanen, longsor berpotensi memutus jalur perekonomian warga Desa Kadakajaya dan Cijambu menuju pusat Kecamatan Tanjungsari.
Potensi Ancaman Susulan
Hujan berintensitas tinggi menjadi faktor utama penyebab longsor, mengikis struktur tanah dan menggeser material ke badan jalan. Kondisi geografis perbukitan di kawasan Tanjungsari-Cijambu menjadikan jalur ini rawan longsor, terutama saat musim penghujan.
BPBD Kabupaten Sumedang mencatat bahwa kawasan tersebut masuk dalam zona rawan bencana, sehingga kewaspadaan masyarakat harus terus ditingkatkan. Tindakan mitigasi berupa perbaikan drainase, penguatan tebing, serta penghijauan kawasan lereng dinilai perlu untuk jangka panjang.
Longsor yang menimpa jalur penghubung Tanjungsari–Cijambu menjadi peringatan penting akan kerentanan infrastruktur jalan di wilayah rawan bencana. Kehadiran cepat jajaran TNI bersama pemerintah desa dan BPBD menunjukkan komitmen tanggap darurat untuk memastikan keselamatan warga tetap terjaga.
Meski akses jalan sudah bisa dilewati secara terbatas, kondisi tanah yang labil membuat ancaman longsor susulan masih membayangi. Pemerintah daerah bersama TNI, BPBD, dan masyarakat diharapkan terus bersinergi dalam mencari solusi permanen agar jalur vital ini tidak lagi terancam putus di masa mendatang.