News

Tantangan Bupati untuk DLHK

22
×

Tantangan Bupati untuk DLHK

Share this article
Tahura Gunung Kunci

SUMEDANG, 5 September 2025 – Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, menantang Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) untuk melakukan penataan menyeluruh di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Gunung Kunci. Tantangan itu ia sampaikan saat meresmikan Caffe Kunci and Forest di area Tahura, Jumat (5/9/2025).

“Saya minta Kepala DLHK Wasman untuk menata jogging track Gunung Kunci agar menyambung keliling sampai ke ampiteater. Parkiran di bawah harus dirapihkan supaya pengunjung merasa nyaman,” kata Dony.

Menurutnya, kehadiran kafe hanyalah salah satu amenitas wisata. Yang jauh lebih penting adalah bagaimana pengelolaan kawasan secara keseluruhan dapat menghadirkan kenyamanan, edukasi, dan kebanggaan bagi masyarakat Sumedang.

Penataan Fasilitas Wisata

Bupati menekankan agar kawasan Gunung Kunci tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga pusat pembelajaran alam. Ia meminta DLHK mempercantik gua-gua dengan pencahayaan memadai sekaligus mengatasi persoalan bau tak sedap yang selama ini dikeluhkan pengunjung.

Selain itu, ia mengarahkan agar koleksi tanaman di kawasan hutan diperbanyak dan dilengkapi dengan informasi berupa papan nama. “Setiap tempat di sini harus jadi ruang belajar. Tempelkan nama-nama pohon agar pengunjung mendapat pengetahuan baru. Jangan hanya jadi tempat rekreasi, tapi juga tempat edukasi,” ujarnya.

Dengan penataan tersebut, Tahura Gunung Kunci diharapkan dapat menarik minat wisatawan sekaligus berperan sebagai sarana pendidikan lingkungan hidup.

Jogging Track dan Ampiteater Jadi Daya Tarik

Salah satu perhatian utama adalah pembangunan jogging track yang menyambung hingga ke area ampiteater. Menurut Bupati, fasilitas olahraga ini akan menjadi daya tarik tambahan sekaligus memberikan pengalaman berbeda bagi pengunjung yang ingin berolahraga sambil menikmati keindahan alam.

Ampiteater yang sudah ada juga diminta untuk dimaksimalkan pemanfaatannya sebagai ruang pertunjukan seni, kegiatan edukatif, hingga acara kebudayaan. Dengan begitu, kawasan Tahura dapat menjadi destinasi wisata terpadu yang menawarkan pengalaman lengkap—rekreasi, edukasi, olahraga, dan budaya.

See also  Bupati Dorong UNSAP Perkuat Kolaborasi dengan Pemkab Sumedang

Gunung Kunci, Hutan di Tengah Kota

Dalam kesempatan itu, Bupati Dony menegaskan bahwa Tahura Gunung Kunci adalah aset luar biasa yang jarang dimiliki daerah lain. Ia menyebut kawasan ini sebagai “hutan di tengah kota,” sebuah keistimewaan yang patut dijaga dan dimanfaatkan dengan serius.

“Gunung Kunci merupakan anugerah besar bagi Sumedang. Tidak banyak kota yang memiliki hutan di pusat kota. Sumedang harus bangga punya Gunung Kunci, mari rawat dan manfaatkan dengan baik,” ujarnya.

Bupati bahkan membandingkan Gunung Kunci dengan Central Park di New York, ikon kota yang menjadi ruang hijau sekaligus pusat aktivitas masyarakat. Ia berharap Gunung Kunci bisa berkembang menjadi ikon serupa bagi Sumedang.

Dorongan untuk Pengelolaan Profesional

Bupati juga menekankan perlunya pengelolaan profesional dalam setiap aspek pengembangan Tahura Gunung Kunci. Menurutnya, pengelolaan yang baik tidak hanya akan meningkatkan daya tarik wisata, tetapi juga membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Dengan penataan menyeluruh, Gunung Kunci diharapkan dapat menjadi destinasi wisata unggulan yang mampu bersaing dengan tempat wisata lain di Jawa Barat, sekaligus berkontribusi terhadap penguatan identitas Sumedang sebagai kota berbudaya dan ramah lingkungan.

Menuju Wisata Edukatif dan Berkelanjutan

Tantangan Bupati Dony kepada DLHK menandai komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan wisata berkelanjutan yang tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga memberi manfaat jangka panjang. Edukasi lingkungan, pelestarian alam, dan pemanfaatan ruang publik menjadi pilar utama dalam pengembangan Tahura Gunung Kunci.

Jika dikelola dengan serius dan kolaboratif, kawasan ini berpotensi menjadi ikon wisata edukasi dan kebanggaan Sumedang, sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat akan ruang hijau, rekreasi, dan pembelajaran alam di tengah kota.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *