HalloSumedang – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Sumedang mengambil langkah strategis untuk mendukung petani tembakau di luar musim tanam dengan menyalurkan bantuan benih bawang merah. Program ini menyasar kelompok petani tembakau di Desa Padanaan, Kecamatan Paseh, yang akan memanfaatkan lahan seluas satu hektare untuk budidaya bawang merah secara tumpang sari.
Kepala Bidang Hortikultura DPKP Sumedang, Iwan Hermansyah, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk mengoptimalkan masa tunggu antara musim tanam tembakau. Mengingat tembakau hanya dapat ditanam sekali dalam setahun dan bersifat musiman, maka perlu adanya alternatif kegiatan pertanian yang tetap produktif dan menghasilkan.
“Budidaya bawang merah menjadi pilihan karena siklus tanamnya relatif singkat dan hasilnya menjanjikan. Selain itu, tanaman ini cocok dengan iklim dan kondisi tanah di wilayah tersebut,” ujar Iwan saat ditemui pada awal Mei 2025.
Lebih lanjut, Iwan menambahkan bahwa inisiatif ini juga bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani dan memperkuat ketahanan ekonomi mereka. Dengan bertani bawang merah saat jeda musim tanam tembakau, petani tidak hanya bisa memanfaatkan lahan secara maksimal, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada satu jenis komoditas pertanian.
Program ini didanai melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun anggaran 2025. Pemanfaatan dana ini menjadi salah satu bentuk nyata perhatian pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan petani, khususnya mereka yang terlibat dalam sektor tembakau.
Melalui bantuan benih ini, DPKP Sumedang berharap para petani tidak hanya aktif sepanjang tahun, tetapi juga mampu berinovasi dan mengembangkan sistem pertanian yang lebih berkelanjutan. Diversifikasi tanaman seperti ini diharapkan menjadi praktik baik yang bisa diterapkan di daerah-daerah lain di Sumedang.
