hallosumedang – Suara gemuruh mesin excavator memecah keheningan pagi di sebuah sudut desa di Kabupaten Sumedang. Tanah merah yang biasanya menjadi momok bagi para pekerja kini mulai tergeser perlahan. Di balik kemudi alat berat itu, terpatri semangat membangun—semangat yang tak pernah surut, meski medan begitu berat.
Inilah potret harian di lokasi kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 Kodim 0610/Sumedang. Pembangunan drainase yang awalnya berjalan lambat karena kerasnya tanah, kini dikebut berkat kehadiran satu unit excavator.
“Sebelumnya kami gali pakai cangkul, linggis, dan sekop. Tapi tanahnya keras, lengket, sampai alat manual pun kalah,” ujar seorang prajurit sambil menyeka peluh.
Tak ingin pekerjaan terhambat, Satgas TMMD mengambil keputusan cepat. Letkol Kav Christian Gordon Rambu, M.Si (Han), Komandan Satgas TMMD ke-124, memutuskan menurunkan excavator demi menyelesaikan pembangunan drainase sesuai target.
“Kita tidak hanya bicara menyelesaikan proyek, tapi juga dampaknya. Drainase yang baik akan menyelamatkan banyak rumah warga dari ancaman banjir saat musim hujan. Maka percepatan ini penting,” ungkap Dansatgas.
Warga menyambut langkah itu dengan penuh haru dan bangga. Di antara para ibu yang mengantar anak sekolah dan para bapak yang pulang dari sawah, ada rasa lega melihat desa mereka perlahan berubah. Bukan hanya karena parit akan tertata, tapi karena mereka merasa diperhatikan.
“Saya baru kali ini lihat langsung excavator kerja di sini. Dulu kalau hujan, air dari sawah suka masuk ke rumah. Sekarang semoga tidak lagi,” kata Pak Darsih, warga yang tinggal tak jauh dari lokasi proyek.
Lebih dari sekadar menggali tanah, apa yang dilakukan Satgas TMMD adalah menggali harapan. Harapan akan desa yang lebih sehat, lebih tertata, dan tak lagi dihantui genangan air.
Karena di balik tumpukan tanah merah itu, ada mimpi banyak orang yang perlahan diwujudkan—satu galian demi satu galian.