News

TMMD 2025 Berakhir di Pamulihan: Ketika Beton, Cangkul, dan Harapan Menyatu

10
×

TMMD 2025 Berakhir di Pamulihan: Ketika Beton, Cangkul, dan Harapan Menyatu

Share this article
TMMD 2025 Berakhir

Sumedang, 4 Juni 2025 — Di bawah langit Pamulihan yang bersahabat, iring-iringan pasukan TNI dan masyarakat berkumpul di lapangan desa. Bukan untuk membangun, kali ini mereka berdiri dalam formasi yang berbeda bukan memanggul semen atau menanam pohon, tetapi menandai berakhirnya sebuah kerja besar: TMMD ke-124 Tahun Anggaran 2025.

Selama satu bulan terakhir, Desa Pamulihan bukan sekadar kampung halaman. Ia menjadi saksi kebersamaan tentara dan rakyat, dari menggali saluran air hingga membangun kembali semangat warga lewat program sosial dan kesehatan.

TNI Turun Sawah, Bukan Sekadar Simbolik

Dipimpin langsung oleh Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman, upacara penutupan TMMD menjadi penanda bahwa yang dilakukan selama ini bukan basa-basi program tahunan. Jalan desa sepanjang 950 meter kini sudah bisa dilalui motor petani, saluran drainase 50 meter mengalirkan harapan baru, dan rumah-rumah yang dulu reyot kini berdiri lebih layak.

“Yang kami bangun bukan hanya jalan dan rumah, tapi juga kepercayaan dan kebersamaan,” ujar Mayjen Dadang.

“Dari Desa, Indonesia Kuat”

Wakil Bupati Sumedang, Fajar Aldila, berdiri di tengah kerumunan dengan senyum penuh keyakinan. “Pembangunan harus dimulai dari desa. Karena dari desa lahir ketahanan ekonomi, sosial, dan budaya,” ucapnya.

Fajar tak sekadar mengucap. Ia hadir langsung menyaksikan beton dicor, pohon ditanam, dan anak-anak mengikuti penyuluhan stunting. “Pamulinahan” dari bahasa Sunda, artinya tempat memulai. Dan Sumedang memilih memulai dari sini.

Tak Hanya Cor dan Semen

TMMD 2025 juga membawa sentuhan kemanusiaan: 3 rumah tidak layak huni direhabilitasi, 1 unit MCK diperbaiki, poskamling dibangun, masjid direhab, bahkan penanaman pohon dan penyuluhan gizi digelar semua berpadu dalam satu nadi pembangunan berbasis rakyat.

See also  TMMD 2025 Siap Digas di Desa Pamulihan Situraja

Letkol Kav Christian Gordon Rambu, Dandim 0610/Sumedang, menyebut TMMD bukan hanya proyek. “Ini tentang menyentuh yang tak terlihat harapan warga, semangat gotong royong, dan kebanggaan sebagai bagian dari bangsa ini.”

Pamungkas Bukan Akhir

Program TMMD 2025 boleh selesai di Desa Pamulihan, tapi gema gotong royongnya telah memantul ke banyak desa lain. Sumedang bukan sekadar membangun infrastruktur, tapi tengah membangun ulang makna kebersamaan antara negara dan warganya.

Satu bulan di Pamulihan telah membuktikan, bahwa perubahan tidak selalu harus dimulai dari ibu kota. Terkadang, dari sebuah desa kecil di kaki gunung, perubahan bisa menjalar dengan cangkul di tangan dan semangat di dada.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *