Sumedang, 16–17 Juni 2025 – Di desa-desa penghasil tembakau seperti Tanjungsari dan Sukasari, kini terdengar riuh bukan hanya suara tangkai daun tembakau yang dipanen, tapi juga Hari Penyerahan Bantuan Ternak. Ratusan domba dan ribuan ayam dibagikan oleh Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Sumedang, melalui dana DBHCHT, sebagai bentuk pelindung usaha tani petani tembakau
Menjawab Kebutuhan Ganda Petani Sentra Tembakau
Di tengah tahun panen yang penuh gejolak harga, para petani tembakau kini dibekali dengan asset baru: domba dan ayam. Bantuan ini diberikan hanya kepada kelompok petani tembakau yang sudah diverifikasi 49 kelompok mendapat domba, dan sejumlah besar kelompok lainnya bersiap menerima paket ayam ternak.
Program ini bukan sekadar “tambahan”, melainkan strategi diversifikasi usaha. Dengan memiliki peternakan kecil, petani bisa tetap punya sumber penghasilan stabil saat harga tembakau merosot.
Sinergi Dana Cukai dan Kearifan Lokal
Upaya ini sepenuhnya ditopang dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) 2025. Total alokasi mendekati Rp 600 juta untuk ratusan hewan ternak, yang sebagian berupa 150 ekor domba dan 2.600 ekor ayam.
Skema ini memperlihatkan sinergi dua arah: petani tak hanya produksi tembakau, tetapi juga wirausaha peternakan yang kemandirian ekonominya diperkuat oleh dana cukai yang mereka hasilkan.
Verifikasi Ketat, Transparansi Dijaga
Tak ada bantuan sembarangan. Penyaluran domba dan ayam dilakukan secara bertahap dan melalui verifikasi lapangan yang seksama. Hanya kelompok yang memenuhi kriteria terdaftar resmi, memiliki kandang layak, dan aset pendukung yang mendapatkan. Sisanya menunggu giliran sesuai kesiapan administrasi dan verifikasi teknis.
Refleksi: Diversifikasi Usaha untuk Keberlanjutan
Bagi Kepala Bidang Peternakan Diskanak, Mursjid Abdollah, ini langkah strategis untuk menyeimbangkan mata pencaharian petani tembakau.
“Semoga ternak ini berkembang dan memberi manfaat jangka panjang, bukan hanya sekadar seremonial,” ujarnya.
Langkah proaktif ini selaras dengan beberapa kebijakan lokal dan nasional: petani tembakau kini bukan cuma penyedia bahan baku rokok, tapi pilar penggerak ekonomi keluarga lewat peternakan kecil.