Sumedang, 22 Agustus 2025 – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Sumedang kini resmi memiliki sekretariat permanen. Gedung yang berlokasi di Perumahan Pondok Mulana, Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor itu diresmikan langsung oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PKP) Maruarar Sirait, Jumat (22/8/2025).
Acara peresmian turut dihadiri Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, Sekda Jawa Barat Herman Suryatman, Ketua PMII Sumedang Azz Maulana Malik, serta para pimpinan organisasi mahasiswa kelompok Cipayung seperti GMKI dan GMNI.
Pesan Jas Merah dan Tantangan Aktivis Muda
Dalam sambutannya, Maruarar Sirait menekankan pentingnya semangat Jas Merah (jangan sekali-sekali melupakan sejarah). Namun, menurutnya, aktivis muda tidak hanya berhenti pada romantisme sejarah, melainkan harus berani menciptakan sejarah baru lewat karya nyata.
“Selain harus menghormati sejarah, sekarang saatnya membuat sejarah. Aktivis tidak cukup hanya berpidato atau turun aksi, tetapi harus melahirkan ide, sistem, dan terobosan yang bermanfaat jangka panjang. Buktikan bahwa kalian mampu memberdayakan seniman, budayawan, dan UMKM yang ada di depan mata kita,” ujar Maruarar, yang juga pernah aktif di gerakan mahasiswa.
Ia mencontohkan potensi Sumedang yang besar, mulai dari kekayaan budaya, kuliner, hingga pariwisata. Produk unggulan seperti ubi Cilembu dan tahu Sumedang sudah dikenal luas, namun perlu ditopang dengan strategi pemasaran, desain, dan kolaborasi lintas sektor.
“Mari buat sejarah sehingga 20 tahun ke depan, kalian bisa melihat jejak yang telah ditinggalkan. Bukan hanya ide, tapi karya yang bermanfaat dan bisa dipelajari sepanjang masa,” tegasnya.
Bupati: Sekretariat Sebagai Rumah Gagasan
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menyambut baik kehadiran sekretariat baru ini. Menurutnya, keberadaan sekretariat bukan sekadar fasilitas organisasi, melainkan simbol perjuangan mahasiswa yang harus terus menyala.
“Hari ini, tidak hanya meresmikan sekretariat, tetapi menyalakan obor perjuangan. Rumah ini bukan sekadar sekretariat, melainkan rumah gagasan dan rumah pengabdian mahasiswa Sumedang untuk kemajuan daerah,” kata Dony.
Ia menilai, peresmian sekretariat PMII Sumedang memiliki makna sejarah tersendiri. Pertama, karena ini adalah sekretariat permanen pertama yang dimiliki PMII di Sumedang. Kedua, karena lahir berkat kontribusi alumni GMKI, yaitu Maruarar Sirait, sehingga menjadi simbol kebersamaan kelompok Cipayung yang terdiri dari PMII, GMKI, dan GMNI.
“PMII adalah sekolah kepemimpinan. Di sini para kader akan ditempa menjadi pribadi yang berilmu, kritis, berani, bertanggung jawab, serta siap melahirkan gagasan revolusioner untuk Sumedang dan Indonesia,” ujar Dony.
PMII sebagai Rumah Besar Kaderisasi
Ketua PMII Sumedang, Azz Maulana Malik, menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada semua pihak yang mendukung berdirinya sekretariat ini.
“Alhamdulillah, PMII memiliki sekretariat. Terima kasih kepada Bang Ara atas perhatian dan bantuannya, juga kepada pemerintah daerah yang terus memberikan motivasi. Semoga rumah besar ini menjadi pusat lahirnya gagasan dan kader terbaik untuk Sumedang,” katanya.
Bagi Azz, sekretariat baru bukan hanya ruang aktivitas, melainkan pusat kaderisasi dan pengabdian mahasiswa Sumedang. Ia berharap, tempat ini dapat melahirkan generasi pemimpin yang kritis, inovatif, dan peduli pada persoalan bangsa.
Momentum Penguatan Pergerakan Mahasiswa
Peresmian sekretariat PMII Sumedang menandai babak baru bagi pergerakan mahasiswa di daerah. Dengan dukungan tokoh nasional, pemerintah daerah, dan sesama organisasi mahasiswa, keberadaan sekretariat diharapkan menjadi wadah bagi lahirnya pemikiran progresif sekaligus pengabdian nyata.
Sumedang dengan potensi budaya, kuliner, dan pariwisatanya dapat menjadi laboratorium sosial bagi mahasiswa untuk berinovasi. Dari sekretariat baru ini, PMII diharapkan mampu melahirkan kader yang tidak hanya aktif di jalanan, tetapi juga produktif menciptakan solusi untuk masyarakat.
