News

Sumedang Paling Progresif di Rebana: Gak Cuma Ramah Investor, tapi Sultan Digitalisasi!

21
×

Sumedang Paling Progresif di Rebana: Gak Cuma Ramah Investor, tapi Sultan Digitalisasi!

Share this article
Ekosistem Rebana

hallosumedang!! Ekosistem Rebana sekarang jadi koridor ekonomi baru yang super strategis buat Jawa Barat. Koridor ini nyambungin tujuh daerah: Cirebon, Subang, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Sumedang, dan Kota Cirebon. Nah, di antara tujuh bestie ini, Sumedang tampil paling progresif dan gercep banget!

Budhiana Kartawijaya, Deputy CEO BP Rebana, ngasih statement keren ini abis jadi moderator sesi CEO Talk di West Java Investment Summit (WJIS), Jumat lalu. Menurutnya, Sumedang yang dipimpin Bupati Dony Ahmad Munir gak cuma siap nyambut investasi, tapi udah nyiapin fondasi digital-infrastruktur yang solid abis!

WJIS sendiri adalah forum ekonomi tahunan yang dihelat Pemprov Jabar bareng Bank Indonesia. Bupati Dony jadi salah satu speaker di sesi CEO Talks, nunjukin komitmen Sumedang yang super terbuka dan antusias sama investor. Pemkab Sumedang juga udah nyiapin regulasi yang gampangin investasi dan ngasih insentif.

πŸ›£οΈ Akses Sultan dan Talenta Fresh

Kenapa Sumedang bisa se-progresif itu? Budhiana spill beberapa alasannya.

Pertama, soal akses. Budhiana, yang juga mantan pemimpin redaksi Pikiran Rakyat, nyebut Sumedang punya enam gerbang keluar di sepanjang Tol Cisumdawu. Akses istimewa ini gak dimiliki daerah lain. “Ini menjadikan Sumedang hanya berjarak menit dari Bandung di barat dan Bandara Kertajati di timur,” katanya. Auto konektivitas!

Kedua, talenta. Sumedang punya ekosistem pendidikan yang subur. Kecamatan Jatinangor udah lama jadi pusat ilmu pengetahuan dengan kampus-kampus top nongkrong di sana. Di pusat kota pun ada perguruan tinggi, bahkan beberapa lagi jalin kerja sama sama Pemkab buat buka kampus. Kampus-kampus ini yang bakal ngelahirin talenta muda ready buat industri manufaktur, digital, dan jasa.

Di sektor infrastruktur air, Sumedang diperkuat banget dengan Bendungan Jatigede (salah satu yang terbesar di Indonesia!), Cipanas, dan Sadawarna. Bendungan Jatigede ini jadi tulang punggung air baku, pariwisata, dan energi.

See also  Geoteater Rancakalong Harus Fungsional

🏞️ Green & Smart Tourism: Wajah Baru Jabar Timur

Modal besar Sumedang juga ada di sektor pariwisata. Panorama Bendungan Jatigede, perbukitan, kuliner lokal kayak Tahu Sumedang, plus tradisi budaya yang kuat ngasih peluang lahir destinasi unggulan baru.

Budhiana optimis dengan akses Cisumdawu yang super cepat, Sumedang bisa jadi destinasi one-day trip buat Bandung dan Cirebon, sekaligus weekend getaway buat wisatawan Jabodetabek.

Bahkan, kalau dikelola dengan konsep green tourism dan smart tourism, Sumedang bisa jadi wajah baru pariwisata Jawa Barat bagian timur. Tapi, Budhiana negasin: “Keunikan budaya harus dipelihara agar jadi ciri unik nan menarik. Infrastructure and Culture are two sides of coin. Tak boleh pembanguan infrastruktur membunuh kultur, membunuh ciri-ciri budaya lokal,” paparnya.

πŸ’» Good Data, Good Decision: Juara Digitalisasi!

Keunggulan Sumedang gak berhenti di ekonomi dan pariwisata. Kabupaten ini udah jadi pelopor digitalisasi birokrasi di tingkat nasional. Semua proses administrasi, mulai dari KTP, KK, sampai layanan kesehatan, dilakuin secara cepat, transparan, dan gampang diakses.

Dengan populasi sekitar 1,1 juta jiwa, bupati bisa mantau pola penyakit, tren kesehatan, sampai kebutuhan layanan publik berdasarkan data real-time. Kondisi ini bikin Sumedang beda dari daerah lain, karena berani ngelakuin digitalisasi pemerintahan secara radikal.

Pemerintah kabupaten bikin platform keren: invest.sumedangkab.go.id. Ini portal modern yang gampangin investor buat akses peluang, potensi lahan, regulasi, dan layanan. “Semua melalui satu journey yang intuitif. Platform ini menegaskan bahwa Sumedang tidak hanya membuka pintu bagi investor, tetapi menyediakan lorong yang terang, jelas, dan tanpa hambatan,” tegas Budhiana.

Yang lebih mantap, Sumedang bikin dashboard transparansi fiskal! Masyarakat bisa tahu berapa uang masuk ke Sumedang dan dipakai buat apa, bahkan di level harian. Prinsipnya jelas: good data, good decision; bad data, bad decision. Sumedang bikin data jadi milik publik. “Prinsipnya jelas: move the data to the people, not move the people to the data. Ini adalah bentuk pemerintahan modern yang jarang ditemukan di daerah lain,” katanya.

See also  A Daring Drama in Sumedang: Young Man Scales BTS Tower, Allegedly Suffering from Stress

✨ Closing: Blueprint Masa Depan Jawa Barat

Dengan semua capaian ini, Sumedang beneran jadi kabupaten yang paling siap ngadepin era global shift hari ini. Sumedang jadi contoh bagaimana Pemda bisa nyambut ekonomi global tanpa kehilangan akuntabilitas, transparansi, dan kedekatan sama rakyat.

Di lingkup yang lebih luas, Rebana Metropolitan akan terus bekerja nyiapin enam kabupaten/kota lain biar mereka juga bisa masuk dunia connectography dengan PD: digital, terhubung, kompetitif, dan inklusif.

Jawa Barat pengen menang. Dan kemenangan itu dibangun dari konektivitas, keunggulan talenta, keberanian berubah, dan kemampuan baca arah geopolitik global. Sumedang udah mulai langkah itu dan udah jadi peta jalan bagi masa depan Jawa Barat.