Guys, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir negasin kalau ketidakmampuan perusahaan tol dalam nanganin dampak terbentuknya Bendung Cihamerang jadi salah satu alasan utama pemerintah harus turun tangan penuh. Bendungan setinggi 30 meter dengan genangan delapan hektare itu dinilai berisiko tinggi dan butuh penanganan cepat serta terukur.
Dalam rapat koordinasi penanganan Bendung Cihamerang, Dony ungkapin kalau bendungan tersebut tidak terbentuk secara alami, melainkan akibat tumpukan tanah disposal dari pembangunan jalan tol. Saluran air yang dibuat perusahaan tertimbun dan amblas, nyebabin aliran air terputus hingga ngebentuk bendungan besar.
“Secara prinsip ini kewajiban perusahaan. Namun karena perusahaan sudah tidak memiliki kemampuan penanganan, maka ini menjadi tanggung jawab bersama. Yang penting sekarang bagaimana risiko bisa ditekan,” tutur Dony dengan tegas.
🛠️ Fokus Penanganan: Pengeringan Terukur dan Libatkan Ahli
Kondisi ini mengharuskan Pemda, bersama BBWS Citarum, BBWS Cimancis, PSDAP Provinsi, hingga instansi teknis lainnya, mengambil alih langkah penanganan. Fokus utama saat ini adalah proses pengeringan bendungan secara bertahap dan aman, disertai pemantauan spillway agar aliran air nggak terganggu longsoran kecil.
“Mulai hari Sabtu, fokusnya pengeringan sambil memperkuat dinding bendungan. Ini penting agar tekanan air tidak menimbulkan risiko jebol. Pembagian tugas antarinstansi sudah jelas,” ujarnya.
Pemerintah juga ngelibatin ahli geologi, ahli tanah, dan ahli hidrologi guna mastikan stabilitas struktur tanah , terutama karena lokasi bendungan berada sekitar 400 meter dari jalur Tol Cisumdawu. Penelitian ini penting buat nampilin langkah jangka panjang biar insiden serupa nggak keulang lagi.
Bupati Dony negasin kalau persoalan Bendung Cihamerang bukan hal baru. Pemerintah, bersama Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (B2PJN), udah ngelakuin penyodetan spillway sejak awal buat nurunin ketinggian air. Bantuan buat warga terdampak juga terus digulirkan.
🗣️ Pesan ke Warga: Tetap Tenang dan Waspada!
Dengan cuaca yang masih ekstrem dan potensi dampak siklon tropis, Bupati nilai penanganan menyeluruh dan koordinatif mutlak dilakuin, terutama karena pihak perusahaan tol nggak mampu nyelesaiin persoalan yang mereka timbulkan.
“Kepada warga, tidak usah khawatir. Pemerintah bergerak untuk melindungi masyarakat. Semua langkah dilakukan terukur untuk mengurangi risiko bencana. Kita ingin masalah ini tuntas,” tegasnya.
