Guys, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir didampingi Wakil Bupati M. Fajar Aldila baru aja hadir di Rapat Koordinasi Penanganan Banjir di Wilayah Bandung Raya, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Garut. Rakor ini dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di IPDN Jatinangor, Selasa (9/12/2025).
Gubernur Dedi bilang Rakor ini langkah strategis buat nguatin upaya penanganan banjir di Jabar. Beliau negasin kalau wilayah Bandung Raya, Sumedang, dan Garut emang kawasan rawan sesar Lembang, rawan banjir dan longsor. Makanya, ruang terbuka hijau (RTH) harus dipertahankan.
Instruksi krusial dari Gubernur: perizinan perumahan akan diperketat buat cegah pembangunan yang berpotensi nimbulin risiko lingkungan.
“Perizinan yang sudah diberikan akan ditunda terlebih dahulu dan dievaluasi tata ruangnya agar tidak menimbulkan risiko tinggi terhadap lingkungan ke depan,” tegasnya.
Pemprov Jabar juga lagi fokus njaga keberlanjutan lahan perkebunan (termasuk areal teh) dan nanata kawasan di sekitar sungai. Warga yang tinggal di sempadan sungai bakal diingetin buat direlokasi, dan sungainya akan dilebarkan.
📝 Pemkab Sumedang Siap Gercep: Pengawasan Pemanfaatan Ruang Lebih Ketat!
Wabup Fajar nyambut baik arahan Gubernur Jabar dan negasin kalau Pemkab Sumedang siap menindaklanjuti seluruh instruksi, terutama terkait evaluasi tata ruang, pengetatan perizinan, dan njaga RTH di wilayah rawan.
Fajar nambahin kalau Pemkab Sumedang bakal memperkuat dan melakukan monitoring terhadap kawasan di wilayah rawan bencana.
“Kami akan memastikan pengawasan pemanfaatan ruang berjalan lebih ketat, terutama di area yang dinilai berisiko tinggi,” pungkas Fajar.
Fix! Pengawasan Tata Ruang Sumedang bakal super ketat demi nyelametin wilayah dari risiko bencana!













