hallosumedang – Wih, Sumedang nggak main-main! Pemkab Sumedang lagi ngebut banget buat nekan angka kesenjangan jumlah rumah yang dibutuhkan dengan jumlah rumah yang tersedia (backlog). Gimana nggak, dari total 443 ribu kepala keluarga (KK), rumah yang udah terbangun baru 342.623 unit. Artinya, backlog alias kesenjangannya masih di angka 137.718 unit. Angka yang lumayan bikin pusing ya! 🤯
Bupati Sumedang, Bapak Dony Ahmad Munir, ngasih tahu kalau masalah ini jadi prioritas. Beliau sampaikan saat acara Sosialisasi Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) di Lapangan PPS Sumedang, Rabu (29/10/2025) malam.
Bupati Dony bilang, “Masih ada kesenjangan antara rumah yang dibutuhkan dengan rumah yang sudah dibangun. Pemerintah harus hadir dan memiliki data yang akurat serta strategi yang terukur mengenai berapa banyak rumah yang masih harus dibangun agar semua keluarga di Sumedang memiliki tempat tinggal yang layak, aman dan memadai,”.
Kabar baiknya, backlog ini udah mulai turun, gengs! Dari data 2023-2025, angka kesenjangan ini berkurang dari 133.718 jadi 127.107 unit. Penurunan ini berkat upaya percepatan dan inovasi Pemda Sumedang, salah satunya dengan nindaklanjuti SK bersama tiga menteri terkait percepatan perizinan PBG (Persetujuan Bangunan Gedung) untuk masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR.
Dan ini yang paling keren! Layanan PBG di Kabupaten Sumedang kini jadi layanan tercepat di Indonesia, dengan waktu penyelesaian kurang dari tiga jam. Gila, secepat kilat! ⚡
Dirjen Perumahan Perkotaan Kementerian PKP, Sri Haryati, yang juga hadir buat sosialisasi, nge-gas soal program pusat. Beliau bilang, “Sesuai dengan permintaan Bapak Presiden, bahwa saat ini sekuruh masyarakat Indonesia harus punya rumah. Karena di Indonesia masih banyak masyarakat yang belum punya rumah,”.
Nih, buat kamu yang punya bisnis di sektor perumahan, Presiden Prabowo Subianto punya program andalan yang lagi disosialisasikan: KUR Perumahan. Kenapa ini penting? Karena sektor perumahan itu bisa meningkatkan perekonomian baik itu nasional atau daerah.
Program KUR Perumahan adalah fasilitas pembiayaan dari pemerintah buat pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang support program perumahan. Catet kriterianya, ya! Program ini hanya diperuntukan bagi para pelaku UMKM. Kriteria UMKM dilihat dari modal usaha kurang dari 10 miliar dan omzet tahunan tidak boleh lebih dari Rp 50 miliar.
Siapa aja yang boleh akses? Sri Haryati menyebutkan ada tiga kriteria:
- Penyedia (pengembang)
- Kontraktor
- Pedagang bahan bangunan
Yang bikin KUR Perumahan ini istimewa:
- Bisa dipakai buat kredit investasi atau kredit modal kerja.
- Dapet subsidi bunga lima persen yang ditanggung pemerintah.
- Plafonnya bisa sampai lima miliar sampai 20 miliar rupiah. Gede banget kan?
Semoga dengan percepatan PBG super kilat di Sumedang dan support KUR Perumahan ini, semua keluarga di Sumedang segera punya rumah layak, aman, dan memadai! 🙏













