Guys, Wakil Bupati Sumedang, M. Fajar Aldila, baru aja resmi ngebuka Pelatihan Penggalian Potensi Pajak Daerah yang digelar Bapenda Kabupaten Sumedang di Aula Kantor Bapenda, Rabu (3/12/2025).
Wabup Fajar negasin kalau Pendapatan Asli Daerah (PAD) tuh instrumen utama buat wujudin kemandirian fiskal daerah. Makin kuat PAD, makin gede peluang pemerintah ngebutin pembangunan.
“Semakin kuat PAD kita, semakin besar kemampuan kita membangun jalan, sekolah, layanan kesehatan, infrastruktur desa, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Tahun 2025 adalah fondasi menuju target besar Kabupaten Sumedang, yaitu tembus PAD Rp1 triliun pada 2029,” ujarnya.
🎯 Strategi Bapenda: Gali Objek Baru & Gaspol Digitalisasi!
Wabup Fajar juga mamarin macam-macam tantangan yang dihadapin soal pengelolaan PAD: potensi pajak belum optimal, kepatuhan wajib pajak belum merata, aset daerah belum produktif, retribusi belum termanfaatkan, dan digitalisasi pendapatan masih bertahap.
Buat jawab tantangan itu, beliau minta jajaran Bapenda perluas basis pajak lewat pendataan objek baru, termasuk:
- Apartemen sewa, kos premium.
- Kuliner modern, reklame digital.
- Usaha jasa dan perdagangan di kawasan pertumbuhan seperti Jatinangor dan Cimanggung.
“Pemungutan pajak pada sektor potensial juga harus diperkuat melalui sistem transaksi real-time untuk hotel, restoran, parkir, dan sektor lainnya,” tambahnya.
🏞️ Jatigede & Aset Daerah Wajib Ngasih Cuan!
Selain pajak, Fajar nekenin pentingnya optimalisasi aset daerah. Aset yang nggak produktif harus mulai ngasih kontribusi, termasuk lahan parkir, gedung, sampai objek wisata.
Kawasan Jatigede disebut sebagai salah satu sumber PAD yang harus dimaksimalkan. Harga tiket masuk, parkir, wisata air, hingga event nasional wajib ngasih kontribusi nyata. Semua transaksi wajib pajak besar juga harus terdigitalisasi dan bisa dilakuin gampang lewat QRIS atau kanal digital lainnya.
📊 Realisasi PAD 82,28%: Perlu Boost Pajak Air Tanah!
Kepala Bapenda Sumedang, Rohana, ngasih laporan kalau sampe 1 Desember 2025, realisasi pendapatan daerah udah 91,6 persen.
“Masih tersisa 8,4 persen atau sekitar Rp246 miliar lagi. Untuk PAD, realisasinya sudah berada di angka 82,28 persen, sedangkan pendapatan dari dana transfer hampir menyentuh 89 persen,” jelasnya.
Kabar baiknya: realisasi pajak daerah keseluruhan udah 87 persen, dengan tiga jenis pajak yang udah melampaui target:
- Pajak bumi dan bangunan (107 persen)
- Minerba (117 persen)
- Hotel (103 persen)
Kabar kurang: Pajak air tanah realisasinya masih di kisaran 50 persen. Rohana berharap lewat pelatihan Penggalian Potensi Pajak Daerah ini, peserta bisa paham langkah teknis buat ningkatin kinerja pemungutan. Semangat Bapenda!
