Technology

Selamat Tinggal Kabel Semrawut: Sumedang Bersiap Menata Langitnya, Menyongsong Kota Cerdas

17
×

Selamat Tinggal Kabel Semrawut: Sumedang Bersiap Menata Langitnya, Menyongsong Kota Cerdas

Share this article
Kabel Semrawut
Wakil Bupati Sumedang M. Fajar Aldila

hallosumedang – Bayangkan sebuah kota dengan langit yang bersih. Tanpa lilitan kabel yang menggantung seperti benang kusut. Tanpa tiang-tiang menjulang yang saling bersaing mencuri pandangan. Itulah Sumedang yang tengah dibayangkan—dan kini mulai diwujudkan.

Langkah awalnya dimulai Jumat (23/5/2025). Di Ruang Wakil Bupati, sebuah pertemuan strategis digelar. Wakil Bupati Sumedang M. Fajar Aldila, didampingi Sekda Tuti Ruswati, duduk semeja dengan jajaran Apjatel Korwil Jawa Barat, yang dipimpin oleh Dudi Sudrajat Abdurachim.

Mereka membicarakan sesuatu yang terlihat sepele, tapi sesungguhnya berdampak besar: kabel udara.

“Kabel-kabel ini bukan hanya mengganggu pemandangan kota, tapi juga bisa membahayakan, menurunkan estetika, dan menyulitkan transformasi digital. Sudah saatnya mereka turun ke bumi—secara harfiah,” kata Dudi.

Solusinya? Pemindahan kabel ke bawah tanah. Bukan hanya rapi, tapi juga mendukung kota cerdas—smart city—yang kini menjadi arah masa depan Sumedang.

Wabup Fajar langsung menyoroti kawasan Jatinangor sebagai titik awal revolusi ini. Kawasan padat, multikultural, dan sarat aktivitas digital. Di sinilah masa depan tata kota diuji.

“Jika Jatinangor berhasil kita tata, maka pesan visualnya kuat: Sumedang siap berubah. Anak-anak muda aktif di media sosial, kita butuh kota yang enak dilihat dan aman untuk semua,” ujar Fajar.

Ia bahkan menggambarkan masa depan yang cukup futuristik: smart pole—tiang-tiang terpadu yang bukan hanya menopang lampu atau kamera, tapi juga bisa jadi rumah bagi drone, sensor lingkungan, dan sistem pemantauan kota.

Namun, langkah besar ini tentu perlu pijakan kuat. Fajar mengingatkan bahwa kontur tanah Sumedang yang labil harus diperhitungkan serius.

“Jangan asal gali, lalu timbul masalah baru. Kajian teknis harus matang, karena kalau rusak, biaya perbaikannya kembali ke APBD. Ini soal perencanaan yang bijak,” tegasnya.

See also  Wabup Fajar Instruksikan Kajian Relokasi dan Huntara bagi Warga Desa Wargaluyu Tanjungmedar

Lebih jauh, Fajar berharap pertemuan dengan Apjatel bukan sekadar temu kangen atau basa-basi lembaga. Ia ingin aksi nyata, secepat mungkin.

“Kalau anggaran ada, urgensinya jelas, dan manfaatnya terasa, kenapa harus menunggu? Kota ini butuh gebrakan,” katanya mantap.

Apjatel pun menyambut antusias kerja sama ini. Mereka menyatakan kesiapan penuh untuk bersinergi dalam membebaskan langit Sumedang dari belitan kabel yang selama ini menjadi luka visual kota.

Kini, Sumedang berdiri di titik awal perubahan. Kota ini tidak hanya ingin indah dari kejauhan, tapi juga cerdas, bersih, dan tertib dari dalam. Karena merapikan kabel bukan cuma soal infrastruktur—tapi tentang menghormati ruang hidup warganya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *