SUMEDANG, 15 Juli 2025 – Di bawah langit pagi yang cerah pada Senin, 15 Juli 2025, halaman Mapolres Sumedang tampak berbeda dari biasanya. Barisan pasukan dari unsur Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, hingga Jasa Raharja berdiri tegap dalam formasi rapi, menandai dimulainya Operasi Patuh Lodaya 2025.
Dengan mengusung tema “Tertib Berlalu Lintas untuk Sumedang yang Aman dan Nyaman”, Polres Sumedang menegaskan komitmennya untuk menciptakan budaya lalu lintas yang tertib dan beradab. Kapolres AKBP Sandityo Mahardika, S.I.K. bertindak sebagai inspektur upacara, menyampaikan amanat dengan tegas namun humanis.
“Keselamatan berlalu lintas bukan sekadar kewajiban hukum, tetapi bentuk kasih sayang terhadap sesama pengguna jalan,” ujar Kapolres dalam sambutannya.
14 Hari, 7 Fokus Penindakan
Operasi yang berlangsung dari tanggal 15 hingga 28 Juli 2025 ini akan menyasar berbagai pelanggaran yang berpotensi menimbulkan kecelakaan. Di antaranya:
- Pengendara sepeda motor tanpa helm SNI
- Pengemudi tanpa sabuk keselamatan
- Melawan arus dan melebihi batas kecepatan
- Mengemudi dalam pengaruh alkohol
- Menggunakan ponsel saat berkendara
- Pengendara di bawah umur
- Kendaraan ODOL (Over Dimensi dan Over Load)
Namun, Kapolres menegaskan bahwa pendekatan operasi bukan semata-mata represif.
“Kita utamakan preventif, edukatif, dan persuasif. Petugas di lapangan harus menjadi teladan, bukan hanya penegak,” tegasnya.
Membangun Kesadaran Kolektif
Dalam apel tersebut, terasa kuat semangat kolaborasi lintas sektoral. Sinergi antarinstansi bukan hanya formalitas, melainkan wujud nyata dari satu tujuan bersama: menjadikan Sumedang sebagai kota yang nyaman dan aman bagi setiap pengendara.
Operasi ini juga menjadi momen evaluatif. Masyarakat, yang kerap abai akan rambu atau aturan lalu lintas, diajak untuk menjadi bagian dari solusi, bukan hanya sasaran penindakan.
Lebih dari Sekadar Tilang
Operasi Patuh Lodaya adalah pengingat, bahwa keselamatan berkendara dimulai dari diri sendiri. Setiap helm yang dikancingkan, sabuk yang dikenakan, atau ponsel yang ditinggalkan saat mengemudi adalah langkah kecil menuju zero accident.
“Mari kita jadikan jalanan Sumedang bukan hanya tempat melintas, tetapi juga ruang yang saling menjaga,” pungkas Kapolres.