hallosumedang! Pemkab Sumedang lagi sat set nih buat ngatur duit gede! Mereka baru aja ngadain Sosialisasi Kebijakan Penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun 2025. Tujuannya? Biar penggunaan dana ini efektif, efisien, dan tepat sasaran. Acaranya dibuka langsung sama Wakil Bupati Sumedang, M. Fajar Aldila, di Hotel Hanjuang Hegar, Selasa (4/11/2025).
Wabup Fajar negasin banget kalau pengelolaan DBHCHT ini harus berorientasi pada kemanfaatan yang nyata bagi masyarakat. Beliau bilang, “DBHCHT ini bukan hanya soal angka dalam anggaran, tetapi bagaimana memastikan dana tersebut benar-benar memberi nilai tambah bagi petani tembakau, pekerja industri, dan masyarakat sekitar,”. Jadi, dananya harus terasa sampai akar rumput!
Wabup Fajar juga nambahin kalau DBHCHT ini instrumen penting untuk mendorong pembangunan daerah. Kunci suksesnya? Kolaborasi!
“Pemerintah daerah, perangkat teknis, pelaku usaha, dan kelompok tani harus berjalan seiring, dan memastikan setiap kegiatan yang dibiayai DBHCHT bisa berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat,” tegas beliau.
Wabup juga mengapresiasi seluruh pihak yang udah nyelenggarain sosialisasi ini. Harapannya, event ini tidak berhenti disini saja, tapi jadi momentum untuk menata pengelolaan DBHCHT yang lebih baik, lebih tepat sasaran, dan berorientasi pada hasil.
Hj. Mulyani Toyibah, Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Sumedang, dalam laporannya bilang, tujuan sosialisasi ini buat meningkatkan pemahaman, sinergi, dan efektivitas dalam penggunaan DBHCHT sesuai aturan.
Mulyani negasin ini adalah upaya Pemkab Sumedang untuk mengoptimalkan penggunaan DBHCHT agar lebih tepat sasaran, berdaya guna, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya di sektor industri hasil tembakau.
FYI, DBHCHT itu dana transfer dari pemerintah pusat kepada daerah yang punya karakteristik sebagai penghasil tembakau dan rokok. Tujuannya buat mendukung percepatan pembangunan daerah.
Nah, Sumedang ini salah satu daerah penghasil tembakau di Jawa Barat. Luas areal budidayanya lumayan gede, sekitar 2.550 hektare yang tersebar di 25 kecamatan.
Mulyani berharap, lewat sosialisasi ini, terbangun sinergi yang lebih kuat antara Pemda, pelaku usaha, dan kelompok tani tembakau dalam perencanaan, penganggaran, serta pelaporan penggunaan DBHCHT.
Intinya, Pemkab Sumedang berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap rupiah dari dana DBHCHT dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, memperkuat sektor pertanian tembakau, dan mendorong pembangunan ekonomi daerah yang berkelanjutan. Mantap! Uang hasil tembakau harus balik lagi ke masyarakat! 💨
