hallosumedang – para sarjana baru! Ada pesan deep banget dari Bupati Sumedang, H. Dony Ahmad Munir, buat wisudawan Universitas Sebelas April (UNSAP) dan STAI Sebelas April Sumedang di Wisuda Ke-43. Acaranya digelar di Graha Asia Plaza Sumedang, Rabu (5/11/2025).
Di depan ribuan peserta, Bupati Dony negasin kalau toga yang kalian pakai itu bukan sekadar simbol akademik, tapi merupakan mahkota perjuangan. Beliau bilang, “Toga yang kalian kenakan hari ini adalah mahkota perjuangan. Di baliknya ada kerja keras, mimpi masa kecil, dan doa orang tua yang tak pernah putus. Karena itu, syukurilah hari ini sebagai puncak dari proses panjang perjuangan kalian,”. Bener banget, terima kasih buat orang tua! 🙏
Bupati ngingetin, jangan pernah berhenti belajar setelah meraih gelar sarjana. Justru, setelah keluar dari bangku kuliah, tantangan kehidupan yang sesungguhnya baru dimulai. Katanya, “Selesainya kuliah bukan berarti selesai belajar. Justru setelah ini, kalian akan menghadapi kehidupan nyata di luar kampus. Di situlah teori yang dipelajari diuji dalam praktik,”. Siap-siap praktek teori di real world! 🚀
Beliau ngedorong lulusan buat jadi pembelajar sejati. Nggak cuma cerdas akademik, tapi juga tangguh menghadapi persoalan dan berani mengambil keputusan dengan penuh integritas.
Bupati Dony ngasih bocoran empat bekal penting yang wajib dimiliki biar sukses napak masa depan:
- Pengetahuan: Didapat dari pendidikan formal maupun nonformal.
- Pengalaman: Ditempa dari berbagai kegiatan organisasi atau pekerjaan.
- Jaringan (Networking): Membuka peluang.
- Integritas: Menjadikan seseorang dipercaya.
Menurut beliau, perbedaan antara yang berhasil dan gagal itu sering kali bukan pada kecerdasan, melainkan pada kejujuran dan karakter. Beliau negasin banget, “Integritas itu kunci. Orang yang jujur, tangguh, dan punya karakter kuat akan selalu dipercaya. Itu yang membedakan orang yang sekadar pintar dengan yang benar-benar sukses,”.
Pesan penutupnya, setelah pakai toga, wajib mampu menunjukkan perubahan nyata dalam pola pikir, sikap, dan tindakan. “Harus ada bedanya sebelum dan sesudah memakai toga. Pola pikir harus lebih dewasa, sikap harus lebih bijak, dan tindakan harus lebih bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.
Perubahan besar selalu dimulai dari hal kecil dari hati dan niat yang tulus. Bupati Dony quote, “Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai mereka mengubah diri mereka sendiri. Maka perubahan harus dimulai dari hati, dari niat yang baik. Niat yang baik akan melahirkan pikiran positif, tindakan positif, hingga menjadi kebiasaan baik,”.
Harapannya, momentum wisuda ini jadi titik awal pengabdian. “Ilmu tidak berhenti di atas kertas. Jadikan ilmu yang kalian peroleh sebagai amal dan karya nyata. Toga ini harus melahirkan perubahan, harus membawa manfaat bagi masyarakat,” tandasnya. Yuk, jadi pembawa perubahan!













