JAKARTA – Di tengah hiruk pikuk ibu kota, tepatnya di Gedung Graha Aneka Bhakti Kementerian Sosial RI, secercah harapan baru untuk pendidikan inklusif di Indonesia resmi ditandatangani. Kabupaten Sumedang menjadi salah satu dari 100 titik pertama penyelenggaraan Sekolah Rakyat di Indonesia.
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan langsung oleh Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Iful), disaksikan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono dan diikuti oleh 43 pemerintah daerah lainnya serta tiga perguruan tinggi.
Langkah ini menandai dimulainya gebrakan pendidikan alternatif nasional yang menyasar masyarakat kurang mampu.
Bukan Sekadar Tanda Tangan, Ini Gerakan Perubahan
“Alhamdulillah, Sumedang masuk ke 100 titik pertama Sekolah Rakyat di Indonesia. Kami siap, dengan 150 siswa yang sudah ditetapkan. Rintisan dimulai akhir Juli ini,” ujar Bupati Dony, penuh antusias.
Sumedang telah menyiapkan Balai Latihan Kerja (BLK) milik Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai lokasi Sekolah Rakyat rintisan, sembari menunggu pembangunan gedung permanen dari Kemensos RI.
Membangun dari Pinggiran, Menghapus Kesenjangan
Sekolah Rakyat bukan sekadar institusi pendidikan—ia adalah simbol keadilan sosial. Menteri Sosial Gus Iful menyebutkan, program ini menyasar titik-titik rawan akses pendidikan. Dengan sistem pinjam pakai aset milik daerah dan kampus, Kementerian Sosial menggandeng langsung para pemimpin daerah untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan program.
“Kami sudah clear and clean untuk 100 titik. Dari sisi kepala sekolah, guru, hingga siswa. Di Sumedang, ini menjadi titik penting untuk mempercepat layanan pendidikan yang adil,” ungkap Gus Iful.
Angka-angka yang Berbicara: 9.700 Siswa, 1.500 Guru, dan 63 Titik Siap Operasi
Dari 100 titik awal, 63 titik sudah siap mulai pembelajaran pada 14 Juli 2025, sementara sisanya akan menyusul di akhir bulan. Total 9.700 siswa dan 1.500 lebih guru akan terlibat dalam peluncuran perdana program ini. Sumedang, sebagai bagian dari titik awal ini, menjadi representasi komitmen daerah terhadap pendidikan yang merata.
Menatap Masa Depan dari Desa
Sekolah Rakyat hadir dengan semangat menyetarakan. Tak hanya untuk mengajar, tetapi membentuk masa depan. Pemerintah Kabupaten Sumedang menyambutnya sebagai peluang strategis untuk memperkecil disparitas dan meningkatkan kualitas SDM di pelosok.
Dengan sinergi pusat dan daerah yang makin solid, serta dukungan infrastruktur dari Balai Latihan Kerja, Sumedang siap menyambut lembaran baru dalam pendidikan anak bangsa.