Sumedang, 30 Juli 2025 — Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir menyoroti rendahnya cakupan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang baru mencapai 17 persen dari total siswa di Kabupaten Sumedang.
Hal itu disampaikan Bupati saat meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) milik Yayasan Manunggal Jiwa Sejahtera di Dusun Boma, Desa Pamulihan, Kecamatan Pamulihan.
“Cakupan MBG kita baru 17 persen. Ini angka yang masih rendah. Target kita Sumedang harus be the best, be the first, and be different kabupaten paling cepat, paling siap, dan berbeda dari yang lain,” tegas Bupati.
SPPG Jadi Strategi Cegah Anak Kurang Gizi
Bupati Dony menekankan bahwa pemenuhan gizi anak bukan sekadar soal makanan, melainkan investasi masa depan bangsa.
Melalui dapur gizi di SPPG, pemerintah daerah menargetkan lahirnya generasi sehat, kuat, dan cerdas yang siap menyongsong Indonesia Emas 2045.
Ia menambahkan, Pemkab Sumedang menerapkan pendekatan pentahelix dalam memperluas jangkauan dapur gizi, yakni kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media.
“Kami sudah bentuk satuan tugas khusus dengan dashboard harian. Kita tahu persis berapa dapur yang aktif, berapa sekolah yang terlayani, dan berapa anak menerima makanan bergizi. Sekarang tinggal akselerasi,” jelasnya.
Kolaborasi dengan Pelaku Usaha dan Peningkatan Infrastruktur
Untuk mempercepat jangkauan program MBG, Bupati mengajak pelaku usaha lokal seperti bandar beras, peternak domba, pembudidaya ikan, hingga petani sayur ikut berkontribusi membangun dapur gizi terutama di desa terpencil.
Menanggapi kendala akses jalan dan penerangan di lokasi SPPG Pamulihan, Bupati berjanji memberikan dukungan infrastruktur.
“Insyaallah kita akan bantu untuk akses jalan menuju SPPG Pamulihan ini,” ucapnya sambil tersenyum.
Bupati juga menyebut SPPG Pamulihan unik karena berada di pinggir jalan tol, sehingga berpotensi menjadi lokasi edukasi gizi dan wisata inspiratif. Ia meminta dibuat penanda atau billboard agar keberadaannya terlihat oleh masyarakat luas.
“Saya ingin setiap kecamatan punya dapur seperti ini. Jangan sampai anak-anak kita tertinggal hanya karena kurang gizi. Sumedang harus menjadi teladan nasional dalam program MBG,” pungkasnya.