Sumedang, 20 Maret 2025 – Pemerintah Kabupaten Sumedang menggelar Sosialisasi Hasil Kajian Penyusunan Geodiversity untuk Penetapan Warisan Geologi di Kabupaten Sumedang sebagai langkah menuju Geopark Nasional. Acara ini berlangsung di Aula Tampomas Setda pada Kamis (2/3/2025).
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Sumedang, Tuti Ruswati, dan menghadirkan Profesor Mega Fatimah Rosana, Dekan Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran, sebagai narasumber utama.
Sekda Sumedang menjelaskan bahwa Pemda sengaja mengundang ahli geologi dari Unpad yang telah melakukan kajian mendalam terkait potensi geopark di wilayah Sumedang.
“Hari ini kita sosialisasikan hasil kajian beliau (Prof. Mega) kepada seluruh pemangku kepentingan, mulai dari kepala SKPD, camat, kepala desa, tokoh masyarakat, budayawan, hingga komunitas pariwisata di Kabupaten Sumedang,” ujarnya.
Ia berharap informasi ini dapat tersampaikan hingga ke tingkat desa agar masyarakat memahami pentingnya geopark bagi daerah mereka.
“Tahun lalu, kita telah meluncurkan Geopark Lembah Cisaar Jatigede. Namun, berdasarkan kajian tim ahli, ternyata Sumedang memiliki potensi luar biasa di seluruh wilayahnya,” lanjutnya.
Kajian ini mencakup 26 kecamatan dan berhasil mengidentifikasi 35 situs geopark yang berpotensi besar dalam meningkatkan daya saing daerah.
“Kami saat ini tengah merintis penetapan warisan budaya, warisan tak benda, dan juga penetapan geopark tingkat nasional,” tambahnya.
Menurut Sekda, proses menuju pengakuan nasional memerlukan berbagai langkah sesuai dengan regulasi, termasuk Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri ESDM.
“Meski masih dalam proses, kita tidak boleh diam. Geopark bisa diakui jika masyarakat terlibat aktif dalam pemberdayaan dan pengelolaan, sehingga situs-situs ini memiliki nilai ekonomi dan edukasi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sekda menekankan bahwa tujuan utama dari pengembangan geopark adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ekonomi lokal.
“Saya menginstruksikan para camat dan kepala desa untuk menandai lokasi dari 35 situs yang telah diidentifikasi. Dengan begitu, desa dan masyarakat dapat lebih termotivasi untuk mengembangkan potensi wisata di sana,” imbuhnya.
Ia juga berharap keberadaan geopark ini menarik perhatian investor yang ingin mengeksplorasi kekayaan alam dan warisan budaya Sumedang yang telah berusia jutaan tahun.
“Mudah-mudahan ada investor yang tertarik, tidak hanya pada bentang alamnya, tetapi juga warisan budaya Sumedang yang bernilai tinggi di tingkat internasional,” pungkasnya.