News

Menuju Zakat 5.0: Bupati Dony Dorong Baznas Sumedang Naik Kelas Lewat Digitalisasi

37
×

Menuju Zakat 5.0: Bupati Dony Dorong Baznas Sumedang Naik Kelas Lewat Digitalisasi

Share this article
Menuju Zakat 5.0

hallosumedang – Di tengah geliat transformasi digital yang menyentuh hampir setiap sektor, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir membawa semangat perubahan itu ke ranah zakat, infak, dan sedekah. Dalam pertemuannya dengan jajaran Baznas Kabupaten Sumedang di Gedung Negara, Kamis (22/5/2025), Dony menggaungkan satu pesan kuat: “Saatnya zakat dikelola dengan sentuhan digital.”

Tak hanya sekadar saran teknis, bagi Dony, digitalisasi adalah jalan menuju pengelolaan zakat yang lebih terbuka, lebih dipercaya, dan lebih berdampak.

“Transparansi bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Ketika sistem kita terbuka, masyarakat akan lebih bersemangat membayar zakat. Karena mereka tahu, uang mereka benar-benar sampai ke yang membutuhkan,” ujar Dony dengan penuh keyakinan.

Menurutnya, digitalisasi adalah kunci untuk membangun kepercayaan publik. Lewat platform digital, setiap rupiah zakat bisa dilacak, dicatat, dan dipertanggungjawabkan secara real time. Bahkan, masyarakat bisa membayar zakat cukup dari genggaman tangan.

Namun Bupati tak berhenti sampai di situ. Ia pun memberikan apresiasi tulus terhadap kinerja Baznas yang selama ini telah menyentuh banyak aspek kehidupan masyarakat, mulai dari pengentasan kemiskinan hingga penanganan stunting.

“Saya melihat Baznas Sumedang sudah sangat progresif. Programnya nyata, kolaboratif, dan menyentuh kebutuhan riil masyarakat. Tinggal kita dorong agar lebih siap menghadapi era digital,” lanjutnya.

Ketua Baznas Sumedang, Ayi Subhan Hafas, menyambut baik arahan tersebut. Ia menegaskan komitmen lembaganya untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mendukung agenda-agenda strategis pembangunan Sumedang.

“Baznas bukan hanya soal distribusi dana. Kami adalah bagian dari solusi daerah. Dan kami siap bertransformasi,” tegas Ayi.

Ia mengungkapkan, visi Baznas saat ini mengarah pada “Sumedang sebagai Kabupaten Zakat 2025”, dengan pengelolaan yang terintegrasi, berbasis komunitas, dan dikuatkan oleh teknologi.

See also  Sumedang: A Pioneer in Horticulture Development Dryland Area Project (HDDAP)

Misinya pun tidak main-main: membangun manajemen zakat yang amanah, transparan, syar’i, dan berdampak langsung pada masyarakat. Salah satu fokus utamanya adalah pendistribusian berbasis komunitas yang tepat guna dan tepat sasaran.

“Tahun 2025 ini, kami masuk fase produktivitas. Artinya, dana yang dihimpun bukan sekadar terkumpul, tapi harus berdampak. Harus menurunkan angka kemiskinan. Harus meningkatkan kualitas hidup,” ujarnya dengan optimis.

Bukti nyata kinerja Baznas pun disampaikan langsung: hingga April 2025, total penghimpunan ZIS telah mencapai Rp 38,8 miliar. Rinciannya: zakat mal Rp 4,1 miliar, zakat fitrah Rp 33,1 miliar, dan infak Rp 1,5 miliar.

“Kami bersyukur atas kepercayaan masyarakat. Tapi ke depan, kami ingin lebih. Dengan sistem digital, kami yakin potensi zakat bisa naik jauh lebih tinggi,” tutup Ayi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *