News

Ngalaksa 2025: Harmoni Budaya Sunda yang Menyatu dengan Pemberdayaan Ekonomi Lokal

41
×

Ngalaksa 2025: Harmoni Budaya Sunda yang Menyatu dengan Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Share this article

hallosumedang — Tradisi bukan sekadar warisan, tapi juga kekuatan yang mampu menggerakkan roda ekonomi dan membangun jati diri bangsa. Inilah semangat yang diusung dalam gelaran Upacara Adat Ngalaksa 2025 yang resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, didampingi Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, di Dusun Rancakalong, Desa Rancakalong, Kecamatan Rancakalong.

Mengusung tema “Nata Budaya, Mupusti Tradisi, Ajen Inajen Adat Luluhur”, perhelatan budaya ini berlangsung selama enam hari, mulai 13 hingga 18 Mei 2025. Lebih dari 40 pertunjukan seni dan budaya Sunda digelar, termasuk ritual Ngalaksa dan kesenian tradisional Buhun Terbangan yang sarat makna spiritual dan historis.

Bupati Dony menyampaikan rasa bangganya atas komitmen warga Rancakalong dalam menjaga warisan leluhur secara turun-temurun. Menurutnya, Ngalaksa bukan hanya simbol pelestarian budaya, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi lokal.

“Tradisi ini menunjukkan bagaimana budaya bisa hidup berdampingan dengan pembangunan ekonomi. Ngalaksa membuktikan bahwa pelestarian adat bisa berjalan seiring dengan kemajuan. Inilah wujud nyata dari Visi Sumedang Simpati, khususnya pada misi ke-9 menjadikan Sumedang sebagai Puseur Budaya Sunda,” ujar Dony.

Ia juga menyebut Desa Rancakalong sebagai destinasi wisata budaya yang menjanjikan, bahkan dijuluki “Bali-nya Sumedang” karena paduan harmonis antara keindahan alam dan kearifan lokalnya.

Wakil Gubernur Erwan Setiawan turut menyatakan dukungan penuh terhadap pelestarian tradisi Ngalaksa. Ia mengaku telah mengikuti perjalanan budaya ini sejak jauh sebelum menjabat sebagai Wakil Bupati.

“Saya hadir bukan semata sebagai pejabat, tetapi sebagai bagian dari masyarakat yang bangga akan budaya kita sendiri. Ngalaksa bukan hanya perayaan syukur kepada Sang Pencipta, tapi juga penghormatan kepada para leluhur yang telah mewariskan nilai-nilai luhur,” ucap Erwan.

See also  Wabup Fajar Instruksikan Kajian Relokasi dan Huntara bagi Warga Desa Wargaluyu Tanjungmedar

Erwan juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mendorong revitalisasi budaya melalui program desa wisata berbasis kearifan lokal. Tahun ini, 42 karya budaya telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Provinsi Jawa Barat.

“Ngalaksa harus menjadi gelora budaya yang menyebar hingga ke seluruh pelosok Jawa Barat. Tradisi seperti ini harus hidup, tumbuh, dan memberi dampak nyata—bukan hanya sebagai tontonan, tapi juga sebagai penopang ekonomi kreatif dan penguat karakter masyarakat,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *