hallosumedang – Setelah sekian lama terdiam dalam fase “hibernasi”, harapan baru kini ditiupkan kepada PT Kampung Makmur, sebuah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemkab Sumedang yang dulu sempat digadang-gadang menjadi motor ekonomi daerah. Kini, sorotan tajam tertuju pada satu hal: pariwisata.
Pada Jumat pagi (23/5/2025), Ruang Rapat Wakil Bupati Sumedang menjadi saksi dimulainya babak baru bagi BUMD tersebut. Wakil Bupati M. Fajar Aldila, dalam pertemuan bersama jajaran Direksi PT Kampung Makmur, menyampaikan pesan lugas namun penuh arah.
“Saatnya kembali ke jalur. Jangan lagi menyebar terlalu luas. Fokuslah ke pariwisata. Itu jantung potensial yang Sumedang punya,” tegas Wabup.
Sebagai core business, sektor pariwisata dinilai memiliki daya ungkit luar biasa jika dikelola dengan serius. Wabup pun menyebut tiga destinasi andalan yang menurutnya harus menjadi titik berat pengembangan: Taman Seribu Cahaya, Cipanas Sekarwangi, dan Menara Kujang Sapasang.
Namun ia tak menutup mata pada tantangan yang nyata. Jalanan sempit, penerangan minim, dan akses terbatas menjadi hambatan klasik yang membuat Sumedang hanya dikunjungi sekali dua kali oleh wisatawan.
“Kalau jalan menuju lokasi saja tidak bersahabat, jangan berharap orang mau datang dua kali. Kita perbaiki akses dulu, baru bicara branding,” ujarnya tajam.
Dari Jalan Sempit ke Dunia Digital
Wabup juga menggarisbawahi pentingnya promosi kreatif dan strategis. Bukan sekadar membuat konten lucu di media sosial, tapi kampanye digital yang benar-benar menggerakkan orang datang.
“Kita butuh content creator yang tahu cara bawa traffic. Jangan cuma viral di medsos, tapi sepi di lapangan,” katanya.
Ia bahkan melontarkan ide-ide kreatif seperti event mingguan dengan hadiah kuliner gratis, festival tematik, hingga promosi yang menggugah rasa penasaran generasi muda. “Hari ini serabi gratis, minggu depan kuliner Korea, bulan depan kopi lokal. Bikin orang rela datang lagi dan lagi,” tambahnya.
Dari Beban Menjadi Penggerak
Bagi Pemkab Sumedang, PT Kampung Makmur bukan sekadar lembaga usaha, tapi cermin keseriusan daerah membangun potensi lokal. Oleh karena itu, Wabup mengingatkan pentingnya perencanaan yang matang dan transparan.
“Kita siap bantu modal. Tapi jangan sampai besar pasak daripada tiang. Kami butuh roadmap yang jelas dan hasil yang bisa dihitung, bukan mimpi tanpa pijakan,” ucapnya.
Dengan arah baru yang lebih terfokus dan strategi promosi yang lebih kontekstual, Wabup berharap PT Kampung Makmur bisa keluar dari bayang-bayang masa lalu dan berdiri sebagai BUMD yang sehat, profesional, dan membawa dampak nyata bagi masyarakat Sumedang.
“Satu destinasi yang dikelola serius bisa mendatangkan miliaran. Jadi, kenapa harus ragu? Yang penting: mulai, fokus, dan kelola dengan hati,” tutupnya.