News

Harga Tembakau Anjlok, Pemda Sumedang Siapkan Kebijakan Pro-Petani Tanggap Darurat

2
×

Harga Tembakau Anjlok, Pemda Sumedang Siapkan Kebijakan Pro-Petani Tanggap Darurat

Share this article
harga tembakau Sumedang anjlok

Sumedang – Harga daun tembakau yang sebelumnya mencapai Rp 80.000–100.000 per kilogram pada April 2025 kini jatuh drastis menjadi Rp 20.000–50.000 per kilogram. Penurunan tajam ini disebabkan cuaca tak menentu yang merusak kualitas hasil panen, berdampak besar pada pendapatan petani di wilayah seperti Desa Banyuresmi, Tanjungsari (bisnis.com: Rp 20 000–50 000, sebelumnya 80 000–100 000) .

Sinyal Dini Krisis: Petani Terpukul Berat

Bagi banyak petani tembakau di Sumedang, penurunan ini berarti kehilangan hingga 75% pendapatan. “Harga tembakau iris yang semula Rp 80 ribu kini tinggal Rp 20 ribu,” kata seorang petani di. Kondisi ini menciptakan tekanan horisontal: biaya produksi tetap, namun hasil yang diperoleh menipis tajam.

Pemda Turun Tangan: Kebijakan Pro-Rakyat Disiapkan

Menanggapi situasi darurat ini, Pemda Sumedang, melalui Wakil Bupati M. Fajar Aldila, menegaskan komitmen untuk hadir dengan kebijakan yang pro-petani. Ia menegaskan bahwa anjloknya harga tembakau adalah tantangan bersama, dan pemerintah akan merancang skema bantuan berbasis DBHCHT dan sinergi lintas dinas.

Rencana kebijakan ini antara lain:

  • Subsidi harga dasar tembakau
  • Bantuan pupuk dan pestisida
  • Akselerasi penyaluran Saprodi melalui UPTD Agrobisnis Tembakau
  • Fasilitasi akses pasar alternatif

Catatan Lokal dan Nasional

Sumedang, bersama Garut, dikenal sebagai pusat penghasil tembakau di Jawa Barat. Dilansir Suara.com, luas lahan tembakau di Sumedang mencapai sekitar 2.550 ha, dengan rata-rata panen 0,9 ton/ha per tahun. Kondisi pasar global yang tidak stabil dan cuaca ekstrem membuat pengelolaan pasca panen dan pemasaran menjadi sangat rentan.

Refleksi: Ketahanan Petani di Ujung Pisau

Anjloknya harga tembakau bukan hanya soal angka. Ini adalah pukulan langsung ke tulang punggung ekonomi petani skala kecil. Tanpa intervensi cepat dan tepat, banyak dari mereka akan kesulitan menutup biaya tanam, apalagi investasi untuk tahun berikutnya.

See also  Wabup Fajar Tinjau SMPN 2 Darmaraja: Sarpras Harus Jadi Prioritas, Toilet Bersih Wajib Hukumnya

Pemda Sumedang menatap masalah ini sebagai momen untuk memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi lokal: melalui bantuan modal, skema jaminan harga, serta pelatihan diversifikasi tanaman, sebagai strategi jangka panjang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *